Dr. Ir. Hj. Marardiana Ethrawaty Fachry, MS
(Dosen Kewirausahaan UNHAS, Ketua Bidang PP MAI Sulsel; Ketua PP
HNSI Sulsel Ketua JGI Indonesia Cab, Sulsel. SEKERTARIS Bisnis & Inkubator
LPM UNHAS, Pembinaan kelompok UKM Sulsel)
A. PENDAHULUAN
Kinerja dan motivasi ibarat dua sisi mata uang. Artinya kinerja sangat dipengaruhi oleh motivasi dan sebaliknya tanpa motivasi kinerja tidak akan dapat ditingkatkan. Beberapa penelitian terkait peningkatan SDM menitik beratkan pada pentingnya motivasi diri sebagai dasar dalam malakukan sesuatu. Karena motivasi akan menggambarkan sikap dan prilaku kita dalam menghadapi suatu kondisi yang akan dikerjakan.
Teori Abraham Maslow menggambarkan hubungan antara motivasi dan kebutuhan individu yang digambarkan dalam 6 tingkatan hierarkhi, yakni motivasi karyawan diperlukan peran pimpinan adalah memahami pada tingkat mana karyawannya berada. Karena ini dapat menjadi strategi pendekatan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Pelatiahan peningkatan kinerja bagi karyawan Unismuh Makassar merupakan salah satu bentuk kepedulian pimpinan dalam memberikan pengetahuan, penyadaran dan kepercayaan diri karyawan dalam mengintropeksi dan menilai kerjasama yang telah berjalan selama ini. Perlu dipahami bahwa motivasi berkaitan langsung dengan individu dan kinerja. Namun, kemampuan karyawan untuk bekerja dengan optimal sangat erat kaitannya dengan managemen yang ada dan berjalan selama ini.
B. Kinerja dan Motivasi
Kalau kita sepakat bahwa fungsi ideal dari pelaksanaan tugas karyawan dalam unit kerja adalah fungsi pelayanan, maka orientasi manajemen harus berfokus pada pelanggan. Maka konteks seharusnya adalah bahwa arah pelaksanaan tugas karyawan adalah bagaimana meberikan pelayanan terbaik pada pelanggan, baik internal maupun eksternal.
Hal-hal diatas tidak mudah. Karena barisan terdepan dalam pembee\rian pelayanan adalah karyawan dengan berbagai persoalannya. Bukan tidak mungkin pelanggan memperoleh citra yang buruk tentang lembaga/organisasi, karena pelayanan karyawan yang jelek. Dari sinilah mungkin enter-point-nya. Harus fokus pada peningkatan kinerja karyawan. Karena karyawan adalah wajah depan dari suatu lembaga termasuk UNISMUH Makassar.
Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas kinerjanya berdasarkan kinerja dari masing-masing karyawan. Kinerja adalah sebuah aksi, bukan kqatian.. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Factor motifasi berkaitan langsung dengan kinerja individual karyawan. Sedangkan factor kemampuan individual dan lingkungan kerja memiliki hubungan yang tidak langsung, maka sangatlah strategis jika pengembangan kinerja individual karyawan dinilai dari peningkatan motivasi kerja.
Adalah menjadi tugas pimpinan untuk meningkatkan semangat kerja dan moril yang tinggi, agar karyawan merasa memiliki lembaga dimana ia bekerja (sense of belonging), bukan hanya sekedar sebagai alat untuk mendapat jasa.
Penjabaran Motivasi Kerja Pada Karyawan
Sebagaimana Telah diungkapkan bahwa kinerja karyawan harus dimulai dengan membangun motivasinya. Bisa dimulai dengan meningkatkan rasa percaya diri karyawan. Munculkan Kekuatan ” ANDA BISA”. Beri kesempatan dan kepercayaan penuh untuk mencoba. Karyawan yang ingin maju akan membantu dirinya dengan menambah pengetahuan dan keterampilan sesuai tupoksinya, Kelemahan yang banyak ditemui justru membiarkan ketidakmampuannya dengan meminta bantuan orang lain menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya ia kerjakan, bukan belajar dan mencari tahu caranya. Sikap ini seharusnya tidak terjadi. Karena balik yang membantu maupun dibantu telah membangun sistem yang tidak ”sehat”.
Peran Pimpinan
Kinerja karyawan akan berdampak langsung pada institusi atau lembaga dimana ia bekerja.karena itu managemen kepemimpinan hendaknya membangun suatu mekanisme dan strategi yang jelas agar semua karyawan memahami tugas dan tanggung jawabnya. Pimpinan harus memiliki Visi yang jauh kedepan dengan menjadikan orientasi pelayanan sebagai fokus yang kuat dengan mengikatnya dengan hubungan vertikal kepada kepada Allah SWT sebagai pengontrol dari apa yang dikerjakan. Teladan kepemimpinan adalah jawaban untuk mendukung terbangunnya sistem berkualitas.
Membangun Kenerja dengan Prinsip Hidup
Menurut Ari Ginanjar, Kematangan emosional dan Spritual (ESQ) akan membawa orang menjadi manusia berprinsip dan terus berkembang secara optimal. Prinsip hidup digambarkan dalam Rukun Iman dan Rukun Islam. Yang didasari dengan HATI YANG JERNIH ( NURANI), yang dinyatakan sebagai berikut:
v Pilar Percaya (Iman) Pada Allah menghasilkan manusia yang optimisme dan rasa aman yang tinggi.
v Percaya Pada Malaikat menghasilkan kepatuhan dan Komitmen pada tugas.
v Percaya Pada Rasul menghasilkan Kepemimpinan yang bersih dan adil.
v Percaya Pada Al-Quran menghasilkan kemampuan belajar dan membaca.
v Percaya Pada Hari Kemudian menghasilkan kendali diri.
v Percaya Pada Takdir menghasilkan pemahaman akan adanya proses.
Kesimpulan
1. Karyawan adalah asset yang penting untuk berlanjutnya lembaga yang berkualitas, karena itu perlu meningkatkan pengetahuan, wawasan, fasilitas dan financial yang akan mendukung motivasi kerja karyawan.
2. Kepemimpinanyang berorientasi hasil dan bersandar pada tujuan dan Visi lembaga akan mempercepat terbangunnya SDM karyawan yang berkualitas dan bertanggung jawab pada pekerjaan dan kepada Allah SWT .
Kata Kunci
MOTIVASI DIRI ANDA UNTUK MENJADI MANUSIA YANG MEMILIKI TUJUAN HIDUP DAN DAPAT DIPERTANGGUNGJAWAKAN.**
Sumber: Al Amien No. 22 thn 2010
I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar